Literasi Digital

 


                                    “Literasi Digital dan Media Sosial:                                                Politik Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Facebook”


Bio Narasumber: 

Hazelia bekerja di Facebook Indonesia. Dua tahun terakhir ini melakukan roadshow seminar di berbagai kota dan kampus (termasuk Unhas, Unpad, Undip, dan UNAIR) mengenai literasi digital dan Perlindungan Data Pribadi. Kebijakan teknologi komunikasi dan Government relations menjadi fokus bidang pekerjaannya saat ini. 


Sebelumnya, bekerja sbg Direktur/ country representative di USINDO yg menjadi pengawal kemitraan hubungan Amerika Serikat dgn Indonesia. 


Di bidang Akademis, peraih gold medal mahasiswa berprestasi dari Nanyang Technology University ini menjadi Peneliti Senior NDI-CDI Australian National University. Juga pengajar di Paramadina University.

Yandi Hermawandi, bekerja sbg Analis Politik dan Founder NSI Indonesia. Pengajar mata kuliah komunikasi politik dan Public Relations Internasional di FIKOM UNIGA ini juga menjadi pengajar di Paramadina University dan UIN Bandung. Di bidang media, Pernah menjadi komentator Kantor Berita ANTARA utk Pilpres 2019. Pernah menjadi staf Ahli anggota komisi III DPR-RI.

Latar Belakang

Salah satu diskusi yang menarik banyak perhatian masyarakat mengenai persoalan digital dan media sosial adalah masalah keamanan data privasi. Bermain media sosial tidak selamanya menyenangkan. Ada banyak kasus tak menyenangkan akibat bermain media sosial ini. Sebut saja, kejahatan perbankan akibat pencurian data pribadi dari media sosial.

Tema soal literasi digital penting untuk didiskusikan, sebab bangsa Indonesia termasuk salah satu bangsa terbesar pengguna internet di dunia. Teknologi Komunikasi (Public Relations) digital tidak lepas dari fenomena internet. Diantaranya yang sangat dekat dengan siapapun hari ini adalah Facebook, Instagram, Whatsapp, Twitter, Youtube, dan lain-lain.

Diskusi kali ini adalah suatu suatu diskursus digital, media sosial, dan politik. Politik dipahami sebagai suatu kebijakan yang mengurus hajat hidup orang banyak/ publik. Sedangkan untuk persoalan digital dan media sosial, hal ini terkait dengan diskursus lebih luas lagi bagi peminat komunikasi dan public relations, yaitu komunikasi digital dan komunitas virtual sebagai salah satu pelaku penting Public Relations (Tench dan Yeomans, 2011).

Bagaimana sesungguhnya politik kebijakan perlindungan data pribadi terkait media sosial ini di Indonesia? Sejauh mana aturan yang ada melindungi pengguna media sosial? Apa tips-tips sederhana berinternet sehat dan aman dari tindak kejahatan?

Hal-hal penting ini akan dibahas dalam diskusi tersebut.

Materi webinar yaitu :

diskusi yang menarik banyak perhatian masyarakat mengenai persoalan digital dan media sosial adalah masalah keamanan data privasi. Bermain media sosial tidak selamanya menyenangkan. Ada banyak kasus tak menyenangkan akibat bermain media sosial ini. Sebut saja, kejahatan perbankan akibat pencurian data pribadi dari media sosial.

 Kesan kesan mengikuti webminar :

Sangat senang karna saya dapat menambah ilmu dan pengetahuan yang belum pernah saya ketahui, saya jadi makin semangat mengikuti seminar lagi.

Komentar